Mengurus anak memang bukanlah hal yang gampang,tapi bukan berarti sulit yagh bunda. mengurus anak butuh kesabaran dan ketelatenan seorang bunda. Bunda yang cerdas belum tentu dapat mengurus anaknya dengan baik, tapi bunda yang sabar sudah pasti dapat mengurus anaknya dengan baik dan bijak. Anak dan bundanya memiliki keterikatan batin yang kuat, karena anak berada dalam kandungan bunda selama 9 bulan, apa yang dimakan oleh bundanya saat hamil itu pula yang dimakan anak dalam rahim. Apa yang dirasakan bunda, janin pun merasakannya. Bahkan saat anak bunda menyusui sampai dengan usia 2 tahun juga masih mempunyai keterikatan emosional dengan bundanya melalui menyusui. Karena pada proses menyusui perut anak dan perut bundanya menyatu. Disitulah kedekatan seorang anak dan bunda terjalin. Maka itu batin seorang bunda lebih kuat terhadap anaknya ketimbang ayah dengan anaknya. Susahnya mengurus anak pasti akan dirasakan oleh setiap bunda, terlebih lagi para bunda muda yang baru pertama kali memiliki anak seperti saya saat ini. saya masih belum bisa dikatakan bunda yang baik dan bijak dalam mengurus anak. Karena anak saya masih 3 bulan 2 minggu, tapi saya yakin setiap bunda memiliki kesempatan menjadi bunda yang baik bagi anak dan istri idaman bagi suaminya. Kenapa saya agak sedikit menekankan kata “kesabaran” dalam hal mengurus anak ??
Sabar adalah satu kunci sukses dalam mengurus anak. Terutama mengurus bayi, bayi berkomunikasi masih dengan tangisan,bayi masih belum bisa mengungkapkan apa yang dirasanya. Bayi lapar,ngantuk,sakit atau bahkan kepanasan dan kedinginan semuanya diungkapkannya dengan tangisan. Tak jarang bunda pasti kehilangan kesabaran saat menghadapi anak rewel seperti itu baca artikel
kenalin penyebab bayi menangis, kadang saya pun seperti itu tapi saya tanamkan dalam hati saya bahwa marah dengan anak tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Saya mencoba mengerti apa yang bayi saya mau dengan menjadi seperti dya “jika aku jadi dya,aku mau apa ?”. dengan berfikir seperti itu sedikitnya saya dapat memahami maunya anak tanpa ada emosi dan marah sedikitpun. Emang iya,berbicara dan memberikan saran lebih gampang dari pada kenyataannya tapi disini saya menulis apa yang saya rasakan, saya berbagi pengalaman apa yang saya dapatkan selama menjaga bayi saya. Mungkin para bunda berfikir,kriteria setiap anak berbeda. Emang iya bunda itu pun benar, tapi satu yang sama mereka pasti menangis karena emang hanya itu yang bayi bisa.
Jadi bunda coba tanamkan mulai saat ini untuk tetap bersabar dan selalulah tersenyum, bayi itu merupakan pencontoh yang ulung. Bayi mengikuti apapun yang kita lakukan. Jangan kira bayi yang masih sangat kecil berbicara saja belum bisa tidak bisa mencontoh tingkah laku bundanya. Saya perhatikan sejak saya mengurus anak dengan hati yang damai dan penuh kesabaran dan selalu tersenyum anak saya sekarang lebih sering tersenyum. Sangat beda dengan keadaan dulu dimana saya selalu emosi dan tidak sabaran, anak saya selalu rewel dan sangat jarang tersenyum. Dya hanya menagis saja membuat saya makin jengkel. Pernah sekali saya sangat menyesal karena telah memarahi anak saya yang masih sangat butuh bantuan bundanya untuk ini itu. Bayi saya menangis tak henti, saya pikir bayi saya lapar. Sehabis saya susui bayi saya, iya tidur sebentar kemudian menangis kembali. Saat itu saya sangat lelah dan mengantuk sekali. Saya memarahi bayi saya dan entah kenapa, apakah dya mengerti atau tidak dya berhenti menangis. Dan dya pun terdiam saya lanjut untuk tidur. Tapi, karena saya sudah terbangun saya tidak bisa tidur kembali. Saya melihat bayi saya terdiam dengan kaki terus menendang nendang. Pada saat saya liat popoknya, ternyata bayi saya risih karena dya pup. Berarti tadi dya menagis karena sedang meminta pertolongan saya untuk membersihkan pupnya, hanya saja ia tidak bisa berbuat apa- apa kecuali menangis. Hati saya teriris, rasa penyesalan yang sangat luar biasa timbul dihati saya. Saya bersihkan pupnya dan saya meminta maaf dengan bayi saya. Setelah itu barulah bayi saya tersenyum, subhanallah manis sekali senyum bayi saya saat itu mungkin dibalik senyumannya terucapkan terima kasih buat saya. Satu lagi pelajaran yang dapat saya ambil bunda, jika kita salah terhadap anak jangan gengsi untuk meminta maaf, karena ini juga mengajarkan anak bunda untuk mengakui kesalahnya dan tidak malu untuk meminta maaf jika salah.
Itulah alasan saya mengatakan kalau mengurus bayi sangat dibutuhkan kesabaran yang ekstra. Karena marah dan emosi bukanlah suatu solusi dan penyelesaian yang tepat dalam menjaga bayi dan anak bunda. Yang ada hanyalah menciptakan satu penyesalan di hati para bunda yang tidak dapat dikembalikan seperti semula. Sekarang walaupun bayi saya mengajak bergadang tiap malam saya tetap temanin bayi saya dan mengajaknya berbicara agar dya mengerti kalau bundanya besok akan bekerja. Saya yakin walaupun bayi saya belum mengerti setidaknya dya dapat merasakan apa yang bundanya rasakan karena kami terhubung dengan hubungan yang sangat dekat yaitu ikatan bathin antara anak dan bundanya. Kalau pun bunda mungkin merasa lelah karena kerja seharian, jangan malu ataupun gengsi untuk meminta bantuan suami untuk gantian menjaga, sementara bunda beristirahat sebentar. Atau meminta bantuan dengan orang tua jika bunda masih tinggal bersama dengan orang tua ataupun mertua.
Jadi buat para bunda jangan lakukan hal yang saya lakukan. Nyesalnya bukan main loh bunda, biarlah kita ikutin apa maunya anak kita, toh juga dia gak minta apa apa. Yang anak kita minta hanyalah perngetian dan kasih sayang dari bundanya. Semoga kita semua para bunda diseluruh dunia dapat menjadi bunda yang akan menjadi idola disetiap hati para anak kita yagh bunda.. amin ya rabbal alamin.
Artikel keren lainnya:
Betuull bunda, kita harus sabar di dalam mengurus si kecil. Apalagi ketika anak telah tumbuh semakin besar dan aktif.. waah harus ekstra sabar bun... :)
ReplyDeletesemangat yagh bunda nurul dalam merawat baby nya...udah brpa bulan baby nya bunda ??
Delete